Jumat, 09 November 2012

About Weakness, Loyalty, and Miracle




About Weakness, Loyalty, and Miracle

Author        : Ifa Raneza
Cast            : Super Junior’s Eunhyuk, Han Sung Young (OC)
Genre         : Romance

Well, FF ini saya persembahkan(?) untuk teman tercinta, Anisa Audina dan Dhea Septyana Putri. Dan.. berhubung Dhea bukan seorang KPopers, dan dia nggak bisa bahasa Korea tapi pengen banget baca FF saya, jadi saya bikin FF ini tanpa KOSAKATA KOREA.
Hehehe…
Hope you like it .. Happy reading ^^

** ** **

Eunhyuk kembali ke dalam ruangan di mana tubuh gadisnya tengah terbaring lemah di atas tempat tidur. Ia duduk di kursi yang berada di sisi ranjang, menatap lembut kedua kelopak mata gadis itu yang masih enggan untuk terbuka. Sesekali ia mengecup punggung tangan yang hampir tak pernah lepas dari genggamannya. Ia sangat mencintai gadis ini, tapi Tuhan seolah melarangnya.
Ketika ia jatuh ke dalam pesona gadis ini, kenapa Tuhan justru membuatnya lemah seperti ini? Tuhan seolah ingin memisahkan mereka yang jelas-jelas saling mencintai.
Kini Eunhyuk malah terlihat seperti menyalahkan Tuhan atas takdir yang ia terima. Tapi bukankah seharusnya dialah yang patut disalahkan? Ke mana dia saat gadisnya, Sung Young, positif mengidap penyakit mematikan ini? Ke mana dia saat Sung Young menahan sakitnya digerogoti penyakit ini?
Ya, yang patut disalahkan adalah dirinya, bukan Tuhan. Mungkin Tuhan ingin menegur Eunhyuk yang seringkali tidak peduli dengan Sung Young yang tampak begitu kuat, namun pada kenyataannya gadis itu tidak sekuat yang ia pikirkan.
Sekarang yang harus dan patut Eunhyuk lakukan adalah memaki dirinya sendiri. Kini di saat Sung Young tengah berusaha melawan penyakitnya, ia ingin gadis itu segera membuka matanya dan menghambur ke dalam pelukan hangatnya yang sudah lama tidak ia rasakan.
Just wake up, Youngie… I love you and I need you,” bisiknya lembut di telinga Sung Young sembari mengecup pipinya. “Trust me… Aku tidak akan melupakanmu seumur hidupku. Karena itu, bangunlah. Lihat aku ada di sini, di sampingmu, dan tidak akan pernah beranjak untuk menjauh darimu…”
Masih tetap seperti tadi, mata Sung Young belum juga terbuka. Membuat Eunhyuk merasa seluruh persendiannya lemas. Ia tidak tahan melihat kondisi gadisnya seperti ini dengan tubuh yang dipasang alat hanya untuk memastikan bahwa Sung Young belum pergi meninggalkan dunia ini.
Pintu terbuka, tampak seorang pria masuk ke dalam ruangan itu dan berjalan menghampiri Eunhyuk yang masih menatap setiap inci wajah Sung Young yang begitu dirindukannya.
Hyung.. Time is over. Ini saatnya kau pulang. Kau sudah menjaganya sejak seminggu yang lalu. Apa kau ingin Sung Young kecewa karena kau sakit?” ucapnya sambil menepuk pundak Eunhyuk, menyadarkan pria itu akan keberadaannya.
“Jika aku sakit, maka itu adalah caraku untuk membalas semua penderitaan Sung Young meskipun itu tidak setimpal dengan apa yang ia rasakan selama ini,” jawabnya tanpa perlu repot-repot menoleh pada pria di belakangnya, Kim Ryeowook.
Hyung, kau juga harus istirahat. Biar aku yang menggantikanmu menjaga Sung Young. Jangan sampai kau sakit.”
“Biarkan aku di sini, Ryeowook. Jangan coba untuk memisahkanku dengan Han Sung Young.”
Ryeowook menghela nafas beratnya mendengar desisan Eunhyuk yang terdengar begitu tajam di indera pendengarannya. Seharusnya ia tahu percuma saja usahanya untuk membujuk pria keras kepala ini. Tidak ada alasan bagi Eunhyuk untuk menuruti Ryeowook dan meninggalkan gadisnya yang masih membutuhkan dirinya.
Ryeowook keluar dari ruangan itu dan meninggalkan Eunhyuk yang masih menatap Sung Young yang masih enggan untuk terbangun ke dunia nyata.
“Bangun, Nona Han.. Aku menunggumu…” ucap Eunhyuk sembari sekali lagi mengecup punggung tangan Sung Young bersamaan dengan air mata yang keluar dari pelupuk matanya dan membuat punggung tangan gadis itu basah karenanya.
“Aku menunggumu…”

** ** **

“Apa salah satu kelemahanmu, Hyuk?” tanya Sung Young dengan senyumannya yang hampir tak pernah lepas dari wajahnya.
Eunhyuk tampak berpikir dan sedetik kemudian ia menjawab, “Kehilanganmu.”
Sung Young mengerutkan dahinya.
“Kenapa aku?”
“Karena aku mencintaimu. Apa itu masih kurang jelas untukmu, Youngie?” ujar Eunhyuk sambil mengecup kening Sung Young sementara gadis itu masih bingung dengan jawaban kekasihnya.
“Lalu apa yang kau lakukan saat aku tidak ada?” tanyanya dengan mimik wajah serius, membuat Eunhyuk sedikit risau mendengarnya.
“Aisshh… Kenapa bertanya seperti itu?” tanyanya kesal.
“Aku menunggu jawabanmu,” ujar Sung Young tanpa mempermasalahkan raut wajah tidak senang Eunhyuk.
“Baiklah..” Eunhyuk menatap Sung Young dalam, lalu ia menghembuskan nafasnya perlahan dan mulai menjawab. “Aku akan menunggumu kembali, karena aku tahu kau akan kembali padaku dan hidup bersamaku sampai hembusan nafas terakhirku.”
“Aku tidak mengharapkan kita akan hidup selamanya, Sung Young. Tapi aku berharap kita akan saling mencintai selamanya. Tidak ada alasan bagiku untuk melupakanmu, karena dalam mimpi pun kau selalu muncul dalam benakku.”
“Apa kau pernah memastikan seberapa besar aku mencintaimu? Aku sarankan jangan pernah, karena kau akan repot sendiri saat menghitung betapa besar rasa cintaku padamu. Bagaimana? Kau mengerti?”
Sung Young menarik sudut bibirnya ke atas membuat lengkungan indah itu muncul di bibir tipisnya. Ia tahu pria di depannya ini mencintainya sama seperti dirinya mencintai Eunhyuk. Bahkan mungkin Eunhyuk sangat mencintai Sung Young lebih dari yang ia tahu.
“Aku mengerti,” ucapnya seraya menghambur ke dalam pelukan hangat Eunhyuk yang akan selalu menjadi salah satu hal yang paling ia favoritkan.
“Aku mencintaimu, Han Sung Young. Sangat mencintaimu,” bisik Eunhyuk lembut tanpa melepaskan pelukannya.
** ** **

Apa kalian percaya akan keajaiban?
Beberapa detik setelah air mata Eunhyuk jatuh membasahi punggung tangan Sung Young, tangan gadis itu bergerak-gerak kecil. Eunhyuk tersentak dan menyadari bahwa penantiannya selama ini tidak sia-sia. Han Sung Young terbangun dari mimpi panjangnya untuk menemui pangerannya yang setia menunggunya untuk terbangun.
Eunhyuk bergegas memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Sung Young yang baru saja membuka matanya. Sedangkan gadis itu hanya diam dengan senyum tipisnya yang bahkan tidak Eunhyuk sadari saat tatapannya tak lepas dari sosok Eunhyuk yang tampak begitu mengkhawatirkan dirinya.
“Keadaannya baik-baik saja. Bahkan sangat baik. Tidak ditemukan tanda-tanda kanker masih terdapat di tubuhnya. Untuk memastikan hal ini kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar dokter berkacamata itu setelah memeriksa keadaan Sung Young.
Sepeninggalan dokter itu, Eunhyuk kembali menatap Sung Young dengan tatapan tak percayanya.
“Eunhyuk-ya.. Kau tidak merindukanku?” gurau Sung Young sambil tersenyum hangat.
Masih dengan setengah tidak percaya Eunhyuk menatap Sung Young yang kini sedang terduduk di tempat tidur dengan keadaan yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Keajaiban datang setelah penantiannya yang begitu panjang. Ya, anggap saja ini adalah balasan untuknya yang tidak pernah lelah untuk menunggu Sung Young.
“Kau baik-baik saja?” tanya Eunhyuk.
Sung Young mengangguk pelan, dan senyumannya semakin lebar saat pria di depannya itu menariknya ke dalam pelukannya. Pelukan hangat yang sudah lama tidak Sung Young rasakan akhir-akhir ini.
“Aku sangat merindukanmu, kau tahu? Aku hampir tidak merasakan putaran waktu saat mendapatimu belum membuka matamu,” ujar Eunhyuk yang masih sibuk menghirup aroma tubuh Sung Young yang selalu ia rindukan.
Ia merindukan saat-saat seperti ini. Saat-saat di mana dirinya dan Sung Young saling menatap dan bertukar kehangatan dengan sebuah pelukan.
“Maaf sudah membuatmu menunggu terlalu lama,” ujar Sung Young lembut. Suara yang hampir saja Eunhyuk lupakan, mengingat lamanya mereka tidak berkomunikasi.
“Jangan pernah meninggalkanku lagi.”
“Aku bersedia melakukannya asal kau berjanji tidak akan beranjak sedikitpun dari hidupku.”
“Aku berjanji...”
Sung Young kembali tersenyum dan menutup kedua matanya perlahan saat Eunhyuk mengecup kedua pipinya. Kemudian ia merasakan sesuatu yang hangat menyentuh bibirnya. Ini nyata dan ini bukan sebuah mimpi maupun ilusi. Sung Young terbangun dan ia melihat Eunhyuk sebagai orang pertama yang menyambutnya dari mimpi panjangnya.

Tuhan sangat adil.
Ia tidak mengambil sebuah kebahagiaan.
Tapi Ia menguji,
Sebesar apa usaha seseorang untuk menjaga kebahagiaannya.


“...Aku ada di sini, di sampingmu, dan tidak akan pernah beranjak untuk menjauh darimu…”

“Aku berjanji…”



-END-


Let me see your comment on my comment box ^^
Thank you~ :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar